Senin, 10 April 2017

FF ONESHOOT BTS, BLACKPINK : Who Am I?



Who Am I?




Cast :
- Lisa (Blackpink)
- Jungkook (BTS)



-Lisa-

Aku menatap wajah seseorang dihadapanku, sebuah jerawat yang cukup besar bertengger di pipi kirinya. Kulit wajahnya kusam, dan kantung mata hitam-nya bahkan punya kantung mata. Aku mengepalkan tangan lalu mengarahkannya pada wajah orang itu. Aaww! Tanganku! Tanganku terasa sakit karena pukulan itu, sempat aku berfikir jika jari-jariku akan terlepas. Ku lihat orang itu ikut mengaduh kesakitan sepertiku. Hah, aku selalu merasa kesal saat berada di depan cermin. Ya, orang itu adalah bayanganku sendiri. Ku lihat jari-jari tanganku yang memerah. Ah, seharusnya adegan memukul cermin hingga pecah di film-film, harus bertuliskan ‘ADEGAN BERBAHAYA, JANGAN DITIRU, HANYA DILAKUKAN OLEH PROFESIONAL’.
Rambutku yang acak-acakan ku ikat asal. Ku lirik laptop hitam ku. Bagaimana jika aku membukanya dan menonton film? Ku rasa itu bukan ide yang baik, aku baru saja menonton Harry Potter And The Globet of Fire dan menangisi kematian Cedric Diggori untuk yang ke sekian puluh kalinnya. Jika aku sudah menontonnya seratus kali, apa aku akan mendapat kulkas dua pintu?
Pandangan mataku beralih ke rak koleksi novelku. Ada ratusan novel yang sudah aku koleksi sejak kelas dua disana. Aku menata dan mengelompokkan novel itu sesuai genre dan bahasa. Aku mengoleksi semua genre novel. Dari fiksi sampai komedi, semua ada. Bahasa Thailand, Korea, Inggris aku koleksi tanpa terkecuali. Beberapa saat aku menghitung kembali berapa banyak uang yang sudah aku keluarkan untuk novel-novel itu.Jika uang itu ada ditanganku sekarang,  Aku pasti sudah bisa membeli kulkas dua pintu.
Dddrrrttt… ddrrtt.. Ponselku bergetar, kulihat nama ‘My Nochu’ tertera di layar. Segera ku raih ponselku dan menerima panggilan dari namja chingu-ku satu-satu nya. “Anyeong my Nochuu.. muah muah!”
“What are you doing Lisa? Kenapa kau tidak menjawab telfonku?” Namja-ku orang korea, tapi ia lahir dan besar di Washington DC, jadi dia mencampur aduk bahasanya. Aku berharap suatu saat dia berbicara denganku menggunakan bahasa korea seutuhnya. Meskipun sebenarnya aku bukan orang asli korea, aku sangat cinta tanah air.
“Kau bicara apa? aku menjawab telfon-mu sekarang.”
“Not now! Aku sudah menelfonmu ratusan kali sebelumnya. Kenapa kau tidak menjawab?” Nada suara Namja-ku terdengar sedikit kesal.
“Oh, aku baru saja menonton film.”
“Hhh.. “ Aku yakin, namja-ku sedang menghembuskan nafas lega sekarang meskipun aku tidak melihatnya. “Kau! Jangan pernah coba-coba menghilang lagi!” Tutt.. tutt.. sambungan telepon terputus. Aku mengerutkan dahi. Apa maksudnya? Menghilang? Aku hanya menonton film selama beberapa jam saja. Dasar, Joen Jung Kook gila!



 


-Seung Li-

Aku menutup bilik toilet. Ku buka tas belanjaku. Aku mengeluarkan mini dress berwarna soft pink. Aku menunduk, melihat betapa buruknya pakaianku saat ini. Kaus putih longgar, jeans lusuh, sepatu kets abu-abu jelek, dan slingbag. Setidaknya slingbag ini tidak seburuk yang lainnya. Apa yang ku pikirkan tadi? Bagaimana bisa aku keluar rumah dengan pakaian seburuk ini? Segera kulepas kaus, jeans, dan sepatu jelek yang melekat ditubuhku ini untuk menggantinya dengan mini dress dan high heels yang baru saja aku beli.
Aku keluar dari bilik toilet lalu berjalan mendekat pada wastafel. Bernafas lega melihat pantulan diriku didepan kaca, setidaknya penampilanku tidak seburuk sebelumnya. Tapi tunggu, aku mendekat memastikan sesuatu yang ku lihat di wajahku. Oh My Fucking God! Kantung mata! Jerawat! Oh, apa aku juga harus membeli concealer?
***
Aku berjalan menyusuri trotoar Gangnam dengan kesal. Kenapa hari ini aku benar-benar sial? Aku keluar rumah dengan pakaian menjijikkan tanpa ku sadari. Dan baru saja, aku diusir oleh orang yang katanya ingin menjalankan bisnis denganku. Kemarin dia sendiri yang merencanakan pertemuan  ini. Ia memohon kepadaku agar aku berkunjung ke rumahnya untuk membicarakan bisnis yang sudah kita sepakati. Tapi sekarang apa? aku harus pulang kerumah dengan tangan kosong dan perasaan dongkol. Ucapan wanita jalang itu terus terngiang di kepalaku. “Pergi kau! Penipu!”. Hah! Apa maksudnya? Dasar wanita jalang gila!
Wait, aku merasa ada yang aneh. Orang itu. Orang dengan rambut kecoklatan dan hoodie jacket hitam itu. Aku sudah melihatnya beberapa kali sebelumnya. Di mall, di depan toilet, sekarang ia berjalan di trotoar seberang jalan. Apa dia stalker? Apa dia tertarik padaku? Dia cukup tampan, ngomong-ngomong. Apa jangan-jangan dia berniat jahat padaku? Oh! Hell! Dia pasti ingin memperkosaku! Ah! Bagaimana ini? Apa aku harus berlari?
Aku berlari secepat yang kumampu, tapi high heels yang ku kenakan menyulitkanku. Aku menoleh kearah orang itu, ia masih tetap mengikuti. Orang itu terlihat sangat sexy saat berlari. Andai saja ia mendekatiku baik-baik, aku akan membiarkan dia menikmati tubuhku begitu saja.
Aku terengah-engah. Sekarang aku berada diantara kerumunan orang yang hendak menyebrang. Mataku mengedar ke sekeliling, memastikan bahwa orang itu sudah tidak lagi mengikutiku.


 



-Eun Ha-

                Seorang tukang pos baru saja pergi setelah berdebat denganku. Ia ngotot bahwa paket yang berada ditanganku sekarang, untuk seseorang di rumah ini. Aku hanya tinggal sendiri dirumah ini. Tapi alamat tujuan paket ini memang benar sama dengan alamat rumahku. Aku juga tidak mengenal pengirimnya. Joen Jung Kook. Aku bahkan baru sekali ini mendengarnya. Yang lebih aneh lagi, paket ini untuk seseorang bernama Lisa. Aku sudah mengatakan pada tukang pos itu bahwa tidak ada yang bernama Lisa di rumah ini. Tapi dia ngotot. Dia bilang, tetanggaku bahkan mengatakan bahwa penghuni rumah ini bernama Lisa. Persetan dengan tetangga sialan itu! Dia bahkan tidak tahu namaku. Well, aku sebenarnya juga tidak tahu nama mereka.
                Aku berjalan menuju ruang tengah sambil membuka paket itu. Aku sih, berharap paket itu berisi pistol. Aku selalu berharap suatu saat aku memiliki pistol. Itu akan memudahkanku untuk membunuh target. Sekarang aku hanya menggunakan pisau. Tapi lihat, tiga orang sudah mati ditanganku. Padahal aku masih pemula.
                Belum sampai aku duduk di sofa, tapi aku sudah kesal melihat paket yang kini sudah terlihat isinya. Sebuah novel fiksi. Fantastic Beast and Where to Find Them, J.K. Rowling. Sialan! Ku lempar asal novel itu. Jika suatu saat aku bertemu Jeon Jung Kook, aku akan membunuhnya.
***
                Malam ini udara sangat dingin dan mengigit. Udara yang sangat mendukung utuk membunuh target. Baru aku berjalan beberapa langkah dari rumah, aku merasa seseorang mengikutiku. Aku berbalik dan melihat seorang pria dengan rambut kecoklatan dan hoodie jacket hitam. Aku berjalan lebih cepat. Kudengar langkah kaki orang itu juga dipercepat. Aku berhenti. Langkah kaki orang itu melambat dan dia berjalan melewatiku. Hah, apa dia pikir aku bodoh? Aku melangkahkan kakiku menyusulnya. Saat tepat dibelakangnya aku mengeluarkan pisau dari saku. Aku mengunci lehernya dengan tangan kiri, dan menodongkan pisau dihadapannya. Ia tersentak kaget. Sayang, aku tidak melihat ekspresinya. Pasti sangat menggelikan.
                “Kenapa kau mengikuti ku?” Nada suaraku kubuat semenyeramkan mungkin.
                “Apa yang kau lakukan tengah malam begini, Lisa?” Suara orang itu sedikit bergetar.
                “Lisa? Haha.. kenapa semua orang menganggapku Lisa hari ini?” Ku biarkan pisau ditanganku semakin mendekat pada lehernya.
                “Kalau bukan Lisa, lalu kau siapa?” Wah, orang ini cukup berani ternyata.
                “Aku? Aku Eun Ha. Lee Eun Ha, si pembunuh bayaran.” Aku menempelkan pisau dilehernya. Kalau saja tidak penasaran kenapa orang ini mengikuti ku, Aku pasti sudah melihat darah mengalir dari lehernya sekarang.
                Orang itu merogoh saku. Mengeluarkan sebuah KTP, lalu menghadapkannya padaku. Itu aku. Aku orang yang berada di foto KTP itu. Tapi, namanya sangat panjang dan jelas bukan namaku. “bukan kah ini kau?” Tanya orang itu.
                “Apa maksudmu?! Kenapa ada fotoku di KTP orang lain?!” Aku benar-benar kesal dengan orang ini. Lihat saja, kupastikan keluargamu tidak akan mengenali mayatmu.
                “Itu kau Lisa! Kau bukan Lee Eun Ha! Namamu Lalisa Manoban. Kau lahir di Bangkok, Thailand pada tanggal 27 maret 1997. Kau pindah ke Korea saat berusia 6 tahun karena kepentingan bisnis Ayahmu. Ibumu meninggal setelah satu bulan kalian pindah ke Korea. Ayahmu hampir tidak pernah dirumah, jadi kau selalu merasa kesepian. Kau menghabiskan waktumu dirumah dengam menonton film dan membaca novel. Kau bukan pembunuh bayaran! Kau hanya gadis penggemar J.K. Rowling!” Orang itu terus memberondongiku dengan pernyataan-pernyataan yang sama sekali tidak aku mengerti. Tanganku melemas. Tanpa sadar, aku kehilangan kendali atas orang itu. Sekarang dia berdiri menghadapku dengan air mata mengalir di pipinya. Entah kenapa kau berfikir ini menakutkan.
            “Siapa kau?” Kini giliran suaraku yang bergetar.
“Aku? Aku Jeon Jung Kook. Namchin-mu, your Nochu. Aku ada untukmu, Lisa. Aku akan menemanimu. Aku berjanji tidak akan membiarkanmu kesepian.” Kedua  tangan orang itu menyentuh pipiku. Dan entah kenapa aku membiarkannya. Aku lemas, pikiranku tidak karuan, mungkin sebentar lagi aku akan ambruk disini. “Sadarlah, kau Lisa pacar Jung Kook. Bukan Seung Li si fashionista. Bukan Eun Ha si pembunuh bayaran. Kau Lisa.” Tangan orang itu mengelus rambutku. Air mata terus membasahi pipinya. “Kau sakit, Lisa. Ayo pulang. Besok kita ke dokter, ya.”
                “Apa?”

-END-


Jangan salahkan Lotus kalau epep ini absurd. Soalnya slogan Lotus ‘tetap absurd meski diatas lumpur.’ Jadi, kalo misalkan epep ini absurd, itu karena Lotus sesuai in sama slogan Lotus, bukannya Lotus gak bisa bikin epep. Kekeke…
Makasih buat temen-temen yang udah sempetin baca epep ini. Ide bikin epep ini muncul gitu aja waktu Lotus lagi nyari ide buat bikin epep Lotus yang Enchories Stealth, dan Lotus bikinnya Cuma dua jam (waktu yang singkat buat Lotus). Biasanya Lotus bikin epep wansut itu dua tahun. Eh, gak deng.
Sebenernya Lotus Cuma mau bilang kalau sebentar lagi bakal rilis epep baru Lotus, judulnya Enchories Stealth. Itu epep genre nya mpiksi. Cuma rencanaya bakal Lotus post kalo yang Chapter 2 nya udah selesai. Dan selesainya itu entah kapan Lotus gak tahu. Tapi Lotus usahain secepatnya. Thanks guys!

Baca juga guys 
 Chocolate and Coffee


2 komentar:

  1. Three shade of lisa cuy
    Mantap jiwa 😍😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengennya sih bikin fifty shades of Lisa tapi ga jadi :D

      Hapus

 

Lotus Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang